Kenalan dengan UX Writer Job dan Perannya

digitalskola

digitalskola

11 September 2022

Apakah kamu tertarik menjadi seorang UX writer? Jika iya, mungkin kamu penasaran dengan apa saja UX writer job yang dilakukan setiap harinya? Yuk berkenalan lebih dalam dengan profesi UX writer dengan lebih dalam lewat artikel di bawah ini. Selamat membaca!

Apa Itu UX Writing?

ux writer job
UX Writer Job (Photo by Alexander Shatov on Unsplash)

Sebelum langsung membahas apa itu profesi UX writer, kamu perlu kenali dulu apa itu UX writing atau penulisan UX. Secara garis besar, UX writing adalah seni penulisan teks yang muncul di seluruh tampilan atau interface produk digital. Misalnya aplikasi mobile, website, dan sebagainya.

Sebagaimana halnya di dunia publikasi secara umum, teks tersebut juga disebut sebagai copy. Hanya saja, UX writing ini berbeda dengan copywriting. Sebab, UX writing bertujuan untuk memandu para pengguna melalui keseluruhan interface dalam cara yang intuitif.

Mengingat bahwa aplikasi dan website yang kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari saat ini menjadi semakin kompleks, kebutuhan akan panduan yang jelas di dalamnya juga ikut tumbuh. Akan tetapi tak hanya itu saja, kamu sebagai pengguna juga mencari platform digital yang bisa memberikan experience yang paling alami dan mengalir, kan?

Adanya pergeseran kebutuhan dan mindset pengguna seperti yang kamu alami dan rasakan terkait dengan bagaimana pengguna berinteraksi dengan teknologi juga mengakibatkan terciptanya UX writing sebagai sebuah bidang khusus atau tersendiri.

Baca juga: Beda UI UX Designer: Tugas dan Skill Kunci

Apa Saja UX Writer Job?

Kalau begitu, apa saja ya yang jadi pekerjaan seorang UX writer? Sekilas, seorang UX writer membuat copy untuk keseluruhan sebuah produk digital. Dan copy yang dimaksud juga termasuk teks pada tombol, menu, pesan error, dan masih banyak lagi. Teks-teks tersebut itulah yang kemudian disebut sebagai microcopy.

Sedangkan secara umum, UX writer job berkaitan dengan tugas sang penulis untuk menyampaikan pesan produk secara keseluruhan — mulai dari halaman produk sampai email, copy pada tombol action sampai isi pesan push notification.

Untuk menjalankan tugasnya secara efektif, seorang UX writer wajib memiliki pemahaman dan mendalam dan menyeluruh terkait pengguna. Dan tak jarang UX writer juga menjalankan riset UX agar bisa mendapatkan insight yang relevan dan dibutuhkan dalam penulisan copy.

Tak sedikit UX writer yang sebelumnya adalah seorang copywriter, atau masih menjadi seorang copywriter. Akan tetapi, jika copywriter punya pekerjaan utama membantu menjual produk, UX writer punya tugas yang lebih dari itu.

Seorang UX writer harus bisa memberikan nilai atau manfaat kepada para pengguna dengan cara menciptakan sebuah pengalaman yang bisa meningkatkan hidup para penggunanya.

Kalau dulunya software dilengkapi dengan panduan atau manual yang terpisah, saat ini manual tersebut tertulis langsung di dalam software itu sendiri. Oleh karena itu, pekerjaan seorang UX writer adalah untuk memandu pada pengguna software di seluruh tahapan pengalaman digital dengan cara yang intuitif serta membangun jembatan antara kebutuhan pengguna dengan tujuan perusahaan.

Hanya saja, UX writer tidak menghabiskan sepanjang hari hanya untuk menulis microcopy. Seorang UX writer juga berperan dalam menciptakan brand maupun product voice, serta memastikan bahwa seluruh content creator di dalam perusahaan juga bisa memahami serta menggunakan brand/product voice tersebut dengan mudah.

Dalam hal ini, UX writer akan membuat sebuah panduan yang sering disebut sebagai content style guide. Panduan tersebut merupakan sebuah dokumen yang digunakan siapapun di dalam perusahaan, dan merinci prinsip-prinsip serta panduan penulisan untuk copy serta konten produk-produk perusahaan.

Yang terakhir, UX writer juga harus bisa mewakili perspektif para penggunanya. Oleh karena itu, ketika desainer, developer, maupun product manager menyarankan sebuah ide yang barangkali kurang jelas bagi pengguna, UX writer perlu menyuarakan perspektif pengguna yang ia miliki dan memberikan masukan bagaimana fitur atau project tersebut dapat disampaikan ke pengguna dengan lebih jelas.

Baca juga: Tips Menulis UX Writing yang Efektif

Lebih dari Menulis Microcopy

UX Writer Job (Photo by ilgmyzin on Unsplash)

Sampai di sini, kamu mungkin sudah mendapatkan gambaran yang lebih jelas soal apa yang jadi UX writer job, dan salah satunya adalah menulis microcopy. Meski demikian, perlu kamu catat dari awal kalau tugas seorang UX writer tak hanya sebatas menulis UX writer, ya.

Pasalnya, UX writer hanyalah sebagian dari tugas seorang UX writer secara keseluruhan. Pada dasarnya, seorang UX writer adalah product designer yang jadi bagian dari tim product design dan berperan besar dalam menciptakan produk digital sejak awal — website, aplikasi, atau fitur.

UX writer adalah bagian dari tim yang memutuskan fitur-fitur apa saja yang akan ditambahkan ke dalam produk digital. Dan tak sedikit profesional yang melihat UX writer sebagai seseorang dengan kreativitas terbesar dalam tim product design, karena UX writer menggunakan kreativitasnya untuk menemukan solusi atas potensi masalah yang akan bisa dihadapi pengguna nantinya.

Kalau begitu, apa sebenarnya inti dari pekerjaan utama seorang UX writer? Apabila disaring sampai ke esensinya, misi utama UX writer adalah untuk membantu membuat interface digital sebuah produk mudah digunakan.

Sebagai contoh, UX writer dapat membantu pengguna dalam memahami error message, yang awalnya ditulis secara teknis menjadi sebuah pesan yang jauh lebih mudah dan cepat dicerna.

Hal tersebut tentu juga sejalan dengan tujuan perusahaan digital saat ini — Google, Dropbox, dan lainnya — yang menciptakan produk-produk untuk mempermudah hidup para penggunanya. Dan untuk mewujudkannya, keberadaan UX writer jelas tidak bisa diabaikan begitu saja. Maka dari itu, berkarier sebagai seorang UX writer adalah sebuah peluang yang sangat layak untuk kamu pertimbangkan dengan matang.

Berkarier Jadi UX Writer Serba Bisa

Ternyata, UX writer job jauh dari sekadar menulis microcopy di dalam produk digital, ya? Karena sekali lagi, seorang UX writer juga merupakan seorang product designer dan ikut berpartisipasi dalam proses penciptaan sebuah produk digital sejak awal.

Oleh karena itu, berkarier sebagai seorang UX writer juga berarti kamu tidak hanya akan disibukkan dengan urusan menulis saja, tapi juga proses penciptaan produk sejak awal. Bahkan, sebagai UX writer nantinya kamu juga akan membuat sebuah content style guide yang diterapkan siapa saja di dalam perusahaan, terutama yang berkaitan dengan pembuatan konten mengenai produk.

Kalau begitu, bagaimana kamu bisa memulai kariermu menjadi seorang UX writer? Salah satu cara yang bisa kamu lakukan adalah dengan mengikuti program Mini Bootcamp dari Digital Skola untuk UI/UX Design. Dalam program ini, kamu tak hanya akan belajar jadi UX writer dari nol, tapi juga menjadi seorang UI/UX designer andal dan serba bisa.

Lewat kurikulum berbasis industri, kamu akan menikmati proses pembelajaran yang fokus pada praktik. Dengan begitu, kamu bisa belajar sekaligus praktik sambil membuat portofoliomu sendiri yang sesuai dengan lima tahapan design thinking di bawah bimbingan tutor yang sudah terbukti ahli dan berpengalaman di bidangnya.

Penasaran mau tahu apa saja materi programnya? Klik tombol di bawah ini sekarang juga, yuk!