6 Cara Jadi UI UX Designer Tanpa Harus Kuliah

digitalskola

digitalskola

13 September 2022

Untuk kamu yang ingin menjadi seorang UI/UX Designer, wajar mengira bahwa jalan satu-satunya adalah dengan menempuh pendidikan yang linier. Namun, faktanya latar belakang pendidikan tidak menjadi satu-satunya syarat bagimu untuk meraih karier ini. Ada berbagai cara jadi UI UX Designer yang bisa kamu lakukan bahkan jika kamu tidak memiliki background IT, desain maupun latar belakang pendidikan terkait lainnya.

Kalau begitu, seperti apa ya langkah-langkah yang bisa kamu terapkan agar impianmu menjadi seorang UI/UX Designer dapat terwujud? Kamu bisa ikuti 6 cara berikut ini.

Pelajari Dasar-Dasar Desain UI/UX

Latih Insting Desainmu
Cara jadi UI UX Designer tanpa kuliah (Photo by Alvaro Reyes on Unsplash)

Desain bisa dibilang sukses jika pengguna bisa merasakan pengalaman (experience) yang mudah dan intuitif. Oleh karena itu, bisa kamu simpulkan pula bahwa pengalaman pengguna ini jadi fokus penting dalam UI/UX Design. Dan untuk mewujudkannya, kamu harus memahami dasar-dasar desain UI/UX. 

UI dan UX sendiri merupakan dua hal yang berbeda. Perbedaan keduanya bisa dikerucutkan pada fokus masing-masing aspek desain tersebut. Pada desain UX, fokusnya ada pada keseluruhan pengalaman pengguna. Sedangkan pada desain UI, fokusnya adalah seperti apa tampilan dan fungsi dari interface produk.

Kamu juga bisa membedakan keduanya berdasarkan poin-poin berikut ini:

  • Desain UX berkaitan dengan proses identifikasi dan penyelesaian masalah yang dimiliki pengguna. Sedangkan desain UI berkaitan dengan penciptaan interface yang intuitif, aestetik, dan interaktif.
  • Desain UX biasanya dipertimbangkan lebih dulu pada proses pengembangan produk, baru diikuti oleh desain UI. UX Designer akan menjabarkan “kerangka” dari user journey, kemudian UI Designer mengisi ruang yang ada dalam kerangka tersebut dengan elemen-elemen visual dan interaktif.
  • UX dapat diterapkan di berbagai jenis produk, jasa, ataupun experience. Sementara UI spesifik hanya diperuntukkan bagi produk dan experience digital.

Baca juga: Kenalan dengan UX Writer Job dan Perannya

Latih Insting Desainmu

cara jadi UI UX Designer
Cara jadi UI UX Designer tanpa kuliah (Photo by Faizur Rehman on Unsplash)

Belajar dasar-dasar desain saja tidaklah cukup untuk menjadikanmu sebagai UI/UX Designer andal. Agar skill-mu bisa benar-benar mencapai standar yang dikehendaki industri, kamu juga perlu mengembangkan insting desainmu.

Lalu, bagaimana caranya ya? Hal yang bisa langsung kamu terapkan adalah memelajari desain aplikasi ataupun website yang sering kamu kunjungi, lalu menganalisisnya dengan kritis.

Sebagai contoh, analisis apa saja faktor-faktor yang membuat aplikasi tersebut nyaman kamu gunakan. Apakah palet warnanya? Desain interaksinya? Atau tipografinya? 

Amati setiap bagian dari desain dalam aplikasi/website tersebut. Seperti jarak/spacing antar elemen, hierarki visualnya, hingga gambar dan ikon yang digunakan. Kamu juga perlu analisis apa saja faktor yang kamu anggap kurang dari platform tersebut.

Baca juga: 7 Tips Jadi UI/UX Designer, Yuk Coba Sekarang!

Investasi ke Software Desain yang Bagus

Investasi ke Software Desain yang Bagus
Cara jadi UI UX Designer tanpa kuliah (Photo by Eftakher Alam on Unsplash)

Hal berikutnya yang perlu kamu lakukan adalah memilih apa software desain UI/UX yang akan kamu gunakan dalam mendesain. Banyaknya pilihan software di luar sana yang digunakan para UI/UX Designer memberikanmu beberapa opsi yang dapat kamu pertimbangkan.

Beberapa software yang paling sering digunakan oleh UI/UX Designer seperti:

  • Figma
  • Sketch
  • Adobe XD

Perlu kamu catat bahwa tidak ada yang namanya tool atau software “paling tepat” untuk UI/UX Designer. Pada akhirnya, software ini adalah alat untuk belajar cara jadi UI UX Designer dan mewujudkan desain yang kamu punya agar bisa diterapkan nantinya.

Baca juga: Beda UI UX Designer: Tugas dan Skill Kunci

Buat Portofolio Desainmu

Investasi ke Software Desain yang Bagus
Cara jadi UI UX Designer tanpa kuliah (Photo by Tran Mau Tri Tam ✪ on Unsplash)

Setelah belajar dan membuat desain UI/UX-mu sendiri, langkah apa yang selanjutnya harus kamu lakukan untuk meraih karier UI UX Designer? Untuk mampu meyakinkan perusahaan mengenai skill-mu, portofolio menjadi ‘senjata’ yang wajib kamu milliki. Namun, bagaimana caranya membuat portofolio tanpa punya pengalaman kerja? Ternyata, jawabannya sangat mudah.

Kamu bisa bangun portofoliomu sendiri mulai dengan mendesain ulang UI dan UX dari aplikasi atau software yang sudah ada. Akan tetapi, membuat desain yang berbeda saja tentu tidak cukup karena kamu juga harus bisa menunjukkan serta menjelaskan bagaimana desain ulang yang kamu buat bisa meningkatkan aspek UI dan UX dari platform tadi.

Minta Feedback dan Belajar dari Masukan yang Ada

Minta Feedback dan Belajar dari Masukan yang Ada
Cara jadi UI UX Designer tanpa kuliah (Photo by UX Indonesia on Unsplash)

Ketika kamu mendapatkan feedback negatif alias kritik, apa yang ada di dalam kepalamu? Dan seperti apa mindset-mu terhadap kritik yang kamu dapatkan?

Saat kamu sedang terus-menerus mengembangkan dirimu, kritik justru bisa jadi feedback yang jauh lebih berguna dan bermanfaat dibandingkan feedback positif, lho! Karena kritik dapat berkontribusi terhadap pertumbuhanmu sebagai seorang desainer, meningkatkan skill-mu, dan akhirnya kamu bisa menciptakan produk yang lebih baik.

Oleh karena itu, kamu perlu minta feedback atas desain maupun portofolio yang kamu punya, dan terima kritik sebagai “bahan bakar” untuk membuatmu jadi UI/UX Designer yang jauh lebih baik. Lalu, bagaimana caranya kamu bisa mendapatkan feedback, ya?

Ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan. Misalnya menunjukkan portofoliomu ke teman yang sudah berpengalaman sebagai UI/UX Designer. Kamu juga bisa bergabung ke dalam komunitas UI/UX Designer dan meminta feedback dari para anggota komunitas tersebut, seperti di Dribble.

Baca juga: UI UX Design Course: Rekomendasi Belajar Online

Ikut Kelas UI/UX Design

Kalau kamu ingin terus meningkatkan skill yang sudah kamu asah lewat kelima cara jadi UI UX Designer di atas dengan bimbingan dari praktisi berpengalaman, mengikuti kelas UI/UX Design akan sangat bermanfaat untuk perkembanganmu sebagai seorang UI/UX Designer.

Kelebihan dari kelas UI UX Design adalah kamu bisa mengikutinya walau tidak memiliki pengalaman maupun pendidikan terkait. Salah satunya dalah Mini Bootcamp UI/UX Design dari Digital Skola yang terbuka buat siapa saja, termasuk untuk kamu yang bukan berasal background IT maupun desain.

Melalui program ini ini, kamu akan belajar secara intensif dan sistematis dengan design thinking sebagai fondasi utamanya. Tak hanya belajar teori saja, kamu berkesempatan untuk langsung praktik dan bangun portofoliomu desainmu sendiri sebagai bekal penting untuk mendemonstrasikan skill-mu saat kamu terjun ke dunia kerja nanti.

Selain itu, kamu juga memiliki fasilitas untuk ikut sesi sharing dengan HR untuk membantumu mempersiapkan diri dengan lebih matang dalam mengikuti proses rekrutmen pekerjaan. Dengan begitu, persiapanmu akan lebih menyeluruh, kan?

Penasaran ingin ikut Mini Bootcamp UI/UX Design dari Digital Skola? Klik tombol di bawah ini untuk jadwal dan info lengkap materinya, ya!